Ibu mudah emosi, apa efek buruknya pada anak ?

Saya seorang ibu rumah tangga, anak saya usia 7 tahun, saya tergolong ibu yang pemarah, sedikit saja anak salah, saya suka marah ketika marah rasanya tidak sadar, belum puas sebelum meluapkan emosi, sering saya bentak-bentak anak, kadang pula saya jewer telinganya, namun setelah marah reda saya sangat menyesal, saya peluk erat-erat anak saya sambil menyesali kemarahan saya, dalam hati saya berjanji tidak lagi mengulangi dan akan bersikap sabar, namun sering terulang terus, rasanya saya sulit mengendalikan emosi, saya takut ini terjadi lagi. Apa ini bisa berpengaruh buruk bagi anak ya bu, karena saya takut jika ini menganggu pertumbuhan jiwa anak saya, mohon solusinya. Terimakasih.

Jawab :
Ibu yang dirahmati Alloh SWT Alhamdulillah ibu bisa menyadari keadaan ibu sendiri. Tentunya ini rezeki asal ibu tindak lanjuti untuk meningkatkan diri meskipun sangat berat dan yang terpenting adalah konsisten.
Apa yang ibu khawatirkan tentang efek dari ibu suka lepas control saat emosi itu memang betul, yakni akan berakibat pada psikologis anak yang berefek pada kecerdasan, kemauan untuk melakukan pekerjaan, keberanian berinisiatif, dll.
Anak yang sering dimarahi orangtua akan muncul sifat-sifat di atas karena merangsang pembentukan sel-sel syaraf otak untuk berinisiatif misalkan, tidak muncul. Karena saat akan muncul maka syaraf telah aus karena tekanan, rasa takut yang disebabkan kemarahan orangtuanya. Demikian juga akan menjadi tidak percaya diri, karena akan selalu merasa bersalah. Walaupun orang sekitar tidak menyalahkan dia, dan anakpun tidak berbuat salah. Atau anak akan bersikap (maaf, brutal/ kasar), karena anak adalah peniru ulung.
Demikian ibu, semoga kesadaran yang Alloh berikan kepada ibu bisa ibu maksimalkan untuk bertambah. Ada beberapa saran yang mungkin bisa ibu manfaatkan, diantaranya;

1. Belajarlah untuk memahami Al qur’an dengan mengikuti kajian tafsir Al qur’an atau aqidah.
2. Saat ingin marah terhadap anak, lakukanlah rileksasi dengan cara tarik nafas dalam-dalam setelah itu keluarkan dengan pelan-pelan.
3. Karena marah itu adalah pekerjaan syaithon, maka berlindunglah kepada Alloh dari godaan syaithon dengan membaca ta’awudz.
4. Ingatlah, marah tidak bisa menjadikan putra ibu lebih baik, justru akan menambah keburukan.
5. Berilah penjelasan saat anak melakukan kesalahan, bukan dengan celaan.
Semoga bermanfaat.

 

Menu utama

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *